Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim

Tuesday, March 26, 2013

Mendidik Sebagaimana Tuhan telah Mendidik Manusia


Salam...



Jiwa dan raga manusia ini satu kesatuan yang tidak terpisahkan, karena Tuhan menjadikan manusia tidak diam dan menerima, melainkan berfikir dan beraktivitas. Hal ini tentunya tidaklah lengkap tanpa adanya tuntunan atau panduan untuk mengajarkan manusia bagaimana memahami dan melakukan setiap aktivitas di dalam hidupnya. Maka Tuhan pun melengkapinya dengan buku petunjuk, agar manusia senantiasa berada pada perilaku yang benar dan tidak menyimpang dari tugasnya. Begitulah Tuhan mendidik manusia, melengkapinya dengan aturan agar manusia tidak tersalah dari apa yang telah menjadi fitrahnya selaku makhluk Tuhan yang memiliki akal, penglihatan, pendengaran, dan perasaan.


Demikian juga seorang pendidik, hendaknya mencurahkan segala fikiran dan pengalamannya untuk mendidik setiap anak-anak generasi penerus bangsa menjadi anak-anak yang berkembang dengan baik; menyerap ilmu pengetahuan dan mempraktekkannya di dalam kehidupan sehari-hari dengan benar, mampu melihat setiap perubahan yang ada di dalam kehidupannya, dan mampu memberikan solusi positif dari setiap perubahan tersebut. Niat baik pendidik untuk mendidik akan memberikan semangat di dalam diri dan semangat bagi para peserta didik untuk mengikuti setiap kegiatan belajar dan mengajar.


Dan perlu kita fahami, bahwa kedekatan pendidik dengan peserta didik akan menjadi baik ketika pendidik selalu berfikir positif dalam menghadapi segala permasalahan yang ia hadapi di dalam kegiatan belajar mengajar. Secara kejiwaan, fikiran yang positif dan perasaan yang positif akan memberikan pengaruh positif kepada peserta didik. Meskipun tidak semua peserta didik merasakan dampak positif secara langsung, namun secara tidak langsung seorang pendidik telah mampu mempraktekkan apa yang semestinya ia lakukan.


Sebagaimana Tuhan mendidik manusia; meskipun tidak semua manusia mau mendengarkan bimbingan dari Tuhannya, namun tidak sedikit dari apa yang Tuhan ajarkan kepada manusia menjadi bahan pemikiran bagi diri manusia untuk patuh kepada Hukum Tuhan dan menerima setiap hal yang diputuskan oleh Tuhan; apakah itu disukai atau tidak.


Mendidiklah dengan niat yang positif, karena kita manusia bukanlah makhluk Tuhan yang instan untuk bisa menjadi baik. Namun jangan pernah berhenti melakukan perintah-Nya, karena inilah proses membentuk manusia yang taat dan berbudi pekerti yang luhur. Setelah manusia belajar, manusia akan berfikir dan mencoba setiap pelajaran yang ia dapatkan. Sebagai bahan pembuktian bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.




Salam...



Jakarta, 26 Maret 2013








No comments:

Post a Comment