Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim

Sunday, June 16, 2013

Membentuk Budaya Patuh Terhadap Aturan Positif Sejak Kecil



Salam...



Alangkah nyamannya hidup ini, jika setiap hari kita merasakan kenyamanan dalam beraktivitas. Mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur pada malam harinya di awali dengan rasa aman dan di tutup dengan rasa yang aman juga.

Selama waktu terus berjalan, manusia di dalam kehidupannya selalu mengalami banyak hal yang tidak pernah ia sadari hal itu akan terjadi. Namun manusia mampu melalui hari-harinya dengan baik jika ia senantiasa mengikuti setiap petunjuk yang ada, agar apa yang ia lakukan dapat berjalan dengan selamat.

Kepatuhan terhadap aturan yang ada merupakan peluang bagi setiap manusia untuk belajar menciptakan hidup mulia, karena Tuhan menyukai hamba-hamba-Nya yang senantiasa menyukai kepatuhan terhadap aturan yang positif. Demikian juga bagi orang-orang di sekitarnya, akan merasakan kebaikan dari orang-orang yang berbuat baik. Seseorang yang sedang mengendari kendaraan misalnya, akan mencelakai dirinya sendiri dan orang lain mana kala ia tidak lagi patuh kepada aturan berlalu lintas. Namun bagi orang-orang yang senantiasa patuh kepada aturan berlalu lintas, akan terhindar dari hal tersebut. Pelajaran yang baik dari seorang yang mentaati aturan berlalu-lintas, akan menjadi contoh yang baik bagi orang lain.

Manusia di didik menjadi orang-orang yang patuh kepada aturan Tuhan dan aturan positif yang ada di muka bumi ini sejak ia di dalam kandungan hingga ia dewasa. Pendidikan positif yang ia terima sedari kecil akan menjadikannya manusia yang taat kepada aturan. Karena bekas yang baik sedari kecil akan tertanam kokoh di dalam diri manusia, selama ia berpegang kepada aturan Tuhan yang mengajarkannya untuk patuh kepada aturan positif yang ada. Seorang anak yang tidak mematuhi ajakan orang tuanya untuk berbuat baik bisa terjadi karena anak tidak didik sejak kecil untuk melakukan/membiasaan ajakan tersebut. Keterlambatan orang tua/lingkungan sekitarnya mendidik anak-anak sejak kecil untuk berbuat baik dan mematuhi aturan-aturan positif yang ada, dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak baik lebih dulu tertanam di dalam dirinya. Sehingga kekuatan ajaran-ajaran yang baik tentang budi pekerti dikalahkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang ia dapatkan di lingkungan.

Namun tidak ada kata terlambat untuk mendidik anak sejak kecil, karena masih ada kesempatan bagi orang tua untuk menanamkan kebiasaan yang baik kepada anak-anak mereka, sehingga mereka patuh kepada hal-hal yang positif untuk bekal mereka dewasa nanti. Memberikan contoh-contoh positif untuk patuh kepada aturan yang ada tidak hanya melalui lisan, tapi bisa juga melalui perbuatan yang baik dari orang tua, pengalaman/cerita dari orang lain, buku-buku bacaan, dan dari peristiwa alam.

Fahamkan kepada mereka alasan-alasan apa yang mewajibkan mereka untuk patuh kepada aturan Tuhan dan aturan positif, dan jelaskan pula apa akibatnya jika mereka tidak patuh kepada aturan tersebut serta memperlihatkan bukti-bukti nyata yang ada di dalam kehidupan.

Anak yang terbentuk dengan moral dan budi pekerti yang baik, akan memberikan dampak yang baik pula bagi keluarga dan lingkungan hidupnya. Namun sebaliknya, anak yang terbentuk dengan moral dan budi pekerti yang tidak baik, akan banyak menyusahkan keluarga dan lingkungan sekitarnya hingga ia sadar akan pentingnya moral dan budi pekerti yang luhur itu untuk dirinya.

Tuhan tidak akan membiarkan orang-orang shaleh dizalimi oleh orang lain, namun sebaliknya Tuhan pasti menimpakan sesuatu yang buruk kepada orang-orang yang melanggar aturan-Nya.



Salam...


Jakarta, 16 Juni 2013

Thursday, June 13, 2013

Mengendalikan Diri, bukan Melawan Keinginan Hati


Salam...



Manusia mempunyai hati yang sangat unik, karena begitu banyak pilihan di dalam diri yang membuat hati terus memilih. Mana yang hendak ia jadikan pilihan dari sekian banyak pemikiran yang di pertimbangkan oleh akal, dan mana yang ia anggap tidak perlu untuk di pilih pada saat itu.

Terkadang kita sering merasakan hati ini tidak tenang, padahal saat itu kita tidak memikirkan sesuatu yang harus kita pilih. Hati kita terkadang merasa sakit hanya karena hal-hal yang sederhana, yang sebenarnya tidak menjadi masalah besar bagi kehidupan kita. Demikianlah perasaan kita, hati yang penuh dengan misteri hidup begitu sulit difahami karakternya. Namun dalam keadaan sulit kita begitu kuat menghadapi banyak permasalahan, sehingga hati begitu tenang menyikapi setiap hal yang dirasakan untuk mengambil pilihan yang baik bagi diri kita.

Kita sering mendengar bahwa mengungkapkan perasaan akan membuat hati menjadi tenang. Namun kita juga harus ingat bahwa apa yang kita ungkapkan berupa hal-hal yang baik, bukan hal-hal yang tidak baik yang dapat merugikan diri kita sendiri.

Beratnya permasalahan hidup manusia hanya karena hati yang tidak tenang, sehingga perasaan manusia selalu diselimuti hal-hal yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Bahaya dari setiap permasalahan hati ini dapat mengarah kepada hal-hal yang tidak sehat, sebagaimana yang sering kita lihat, baca, dan dengar.

Oleh karena itu, hati kita perlu dibenahi agar tetap sehat dalam merasakan setiap hal yang kita temukan di dalam hidup. Pembenahan ini tidak serta merta menjadikan kita 100% mampu mengendalikan diri, karena upaya mengelola hati ini agar tetap sehat bukan bermaksud untuk melawan keinginan hati. Melainkan untuk menjaga setiap hal yang kita lakukan berupa kebaikan yang bermanfa'at. Itulah mengapa kita diberikan permasalahan oleh Tuhan di dalam hidup ini, agar kita senantiasa melatih diri untuk mengedalikan hati kita menjadi lebih baik. Artinya bagaimana menuju kesempurnaan diri dalam menyikapi setiap permasalahan yang kita rasakan untuk diselesaikan.

Ukurlah diri kita dari apa yang telah kita rasakan dan kita kerjakan, karena mengukur diri akan memandaikan kita bagaimana bersikap menghadapi setiap permasalahan yang kita dan orang lain alami. Karena pelajaran baik yang kita dapatkan dari semua permasalahan hati ini, akan menjadi pelajaran yang baik pula bagi orang-orang disekitar kita.




Salam...



Jakarta, 13 Juni 2013


Friday, June 7, 2013

Lentera Ilahi Senantiasa Menerangi Qalbu Manusia



Salam...



Manusia terlahir sempurna sebagaimana janji Tuhan yang tertulis di dalam Kitab Suci. Namun tidak sedikit manusia hidup di dunia tanpa rasa syukur atas nikmat Tuhan-nya, karena ia tidak mau mencari tahu mengapa ia mendapatkan nikmat hidup yang tak terhingga jumlahnya. Barangkali inilah salah satu penyebab mengapa manusia enggan untuk mengucapkan rasa syukur.

Bersyukur atas nikmat Tuhan bukan berarti hanya sekedar dilafadzkan secara lisan atau dengan memberikan materi yang kita miliki kepada orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan bantuan. Bersyukur atas nikmat Tuhan akan lebih sempurna jika kita menunjukkannya karena rasa kasih sayang dalam bentuk moral yang dapat menyentuh Qalbu seorang insan Tuhan yang membutuhkan penerang dalam kehidupan.

Pengajaran yang baik berupa estafet ilmu akan menghasilkan karya yang tidak akan pernah luntur oleh waktu. Kekuatan Aqidah kepada Ilahi akan menghantarkan kehidupan hamba-hamba Tuhan kepada Jalan yang lurus hingga akhir zaman.

Tiada lagi kebanggaan yang diperlihatkan kepada makhluk Tuhan yang lain, ketika insan yang mulia telah meniatkan dirinya untuk mengabdi kepada kehidupan yang diridhai Tuhan-nya. Tanpa mengharapkan balasan materi pun ia sanggup meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya demi kehidupan dunia yang lebih baik.

Manusia memiliki kecenderungan untuk mengikuti dan meninggalkan suatu pengajaran sebagaimana yang ia rasakan. Akal, hati, dan hawa nafsunya akan dipengaruhi oleh kehidupan disekitarnya. Keputusan yang dibuat seorang hamba Tuhan yang taat kepada kaidah-kaidah keyakinannya akan cenderung kepada hal-hal yang positif, meskipun dengan berat hati dan fikiran ia harus berjuang mengalahkan godaan kesenangan dunia yang mendorong hawa nafsunya untuk meninggalkan ajaran Ilahi.

Dengan demikian, setiap insan yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang tertuang di dalam ajaran Ilahi wajib memberikan penawaran kepada manusia manapun yang membutuhkan solusi untuk menghadapi masalah di dalam kehidupan ini tanpa terkecuali. Tidak bermaksud untuk menggurui, hanya menginginkan bagaimana kehidupan yang aman dan sejahtera itu dapat terwujud dari perjuangan para hamba Tuhan yang senantiasa bertasbih kepada Rabb-nya di pagi dan petang hari.

Maka berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfa'at bagi setiap insan untuk saling berbagi informasi kepada Jalan Tuhan, Jalan yang lurus yang diridhai-Nya.



Salam....

Jakarta, 07 Juni 2013