Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim

Monday, December 31, 2012

Memaknai Ni'mat Tuhan




Salam…


Tuhan begitu sibuk dengan para malaikat mengelola alam semesta ini setiap waktu. Semata-mata bagi kehidupan manusia dan makhluk ciptaan-Nya agar senantiasa dapat beraktivitas dengan baik. Demikianlah wujud cinta dan tanggung jawab Tuhan kepada makhluk-makhluk-Nya.

Tapi dibalik pemberian Tuhan yang tak terhingga jumlahnya, kebanyakan manusia hanya mengingat Tuhan alakadarnya. Maka wajar Tuhan memperlihatkan kuasa-Nya kepada makhluk-Nya yang tidak menta’ati perintah-Nya.

Tuhan tidak meminta lebih dari makhluk-Nya, karena sebenarnya Tuhan tidak membutuhkan bantuan manusia. Tuhan hanya ingin manusia yang ta’at akan perintah-Nya senantiasa berada di jalan yang lurus.


Salam...


Jakarta, 31 Desember 2012

Saturday, December 22, 2012

Senantiasa Belajar Menjadi Manusia Yang Baik dalam Pandangan Tuhan



Salam...


Tiada daya dan upaya manusia untuk berbuat sesuatu apapun dalam kehidupan tanpa izin Tuhan. Segala kemampuan yang di miliki manusia juga ada atas kehendak Tuhan, Rabb yang Maha Adil.
Penulis bukanlah orang yang hebat dan punya dedikasi yang baik dihadapan Tuhan, penulis hanyalah manusia biasa yang sedang mencoba menjadi insan Tuhan yang berguna bagi setiap makhluk yang ada di alam semesta ini.

Penulis selalu belajar bagaimana berempati kepada manusia lain, belajar menghargai orang yang telah memberikan contoh dan teladan yang baik kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Berani memberikan bantuan kepada orang lain dalam keadaan apapun sebagai bentuk hubungan sosial dalam kehidupan ini bagi penulis adalah hal yang menyenangkan, punya kepuasan bathin tersendiri. Terkadang berjuang untuk membantu orang lain itu lebih menarik dari pada menjadikan materi sebagai tujuan dalam bekerja.

Tata krama, bagi penulis hal ini tidak pernah penulis lupakan. Bagaimana kita bersikap, berbuat, dan berkata terhadap orang-orang yang ada disekitar kita haru mencerminkan kejujuran hati kita. Bukan untuk membanggakan diri bahwa kita mampu, tapi murni karena panggilan Tuhan yang diperintahkan kepada kita untuk memberikan sesuatu yang bermanfa'at di dalam kehidupan ini. Penulis banyak belajar tata krama dari para pemulung, petugas kebersihan, tukang parkir, pengamen, penjual sayur keliling, dan dari orang-orang yang masih menghargai dirinya di hadapan Tuhan yang bukan karena kekurangannya, melainkan karena mereka ingin memberikan yang bermanfa'at kepada makhluk Tuhan yang lain.

Manusia itu memiliki dasar kepribadian yang baik dari Tuhan. Namun kebaikan itu dapat berubah karena pengaruh lingkungan di sekitar mereka yang lebih kuat untuk mereka jadikan pilihan dalam kehidupan mereka.


Salam...



Jakarta, 22 Desember 2012





Saturday, December 15, 2012

Indonesia di Masa Depan dalam Prespektif Islam




Salam...

Indonesia adalah negeri yang subur dengan segala sumber daya alam hayati dan non hayati. Berkah dari Allah ini hendaknya kita syukuri sebagai fasilitas bagi kehidupan kita untuk menata kehidupan Indonesia ini agar senantiasa dalam kondisi yang baik. Dalam pandangan penulis, ada bebeberapa hal penting yang menjadi kunci utama agar Indonesia di masa depan menjadi bangsa yang mandiri; memiliki sumber daya manusia yang berilmu pengetahuan luas, berakhlak yang mulia, serta mampu bersaing dengan negeri-negeri lain yang ada di bumi ini.


1. Pendidikan Akhlak dan Pelaksanaannya

Di dalam Islam, Akhlak atau perilaku yang baik itu telah kita dapatkan sejak kita hadir ke dunia ini. Bagaimana perilaku orang tua kita bertingkah laku saat kita lahir hingga kita dibesarkan menjadi remaja dan dewasa memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan perilaku kita. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang diberikan akal dan fikiran untuk menilai benar atau salah suatu hal yang kita lihat, serta hati untuk merasakan & membenarkan apa yang telah diperintahkan oleh akal, dan hawa nafsu sebagai perbuatan yang kita lakukan atas perintah akal dan pembenaran dari hati kita. Allah berfirman dalam wahyu-Nya, dalam Surah Ibrahim (14) ayat 7 yang artinya:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Dari wahyu Ilahi diatas, dapat kita fahami bahwa semua yang terjadi pada diri kita hari ini adalah atas izin Allah; jika kita memaknai kehidupan ini dengan melakukan kebaikan atas pendidikan yang kita dapat dalam lingkungan keluarga dan bermasyarakat, insyaAllah kebaikan pula yang akan kita dapatkan dalam kehidupan dunia dan akhirat nantinya.
Dengan demikian, Islam sebagai diin Allah telah memfasilitasi kehidupan manusia Indonesia untuk menjadi manusia yang memiliki pendidikan karakter yang baik, sehingga dapat tampil di dalam kehidupan sehari-hari membaur dengan siapapun dalam lingkup nasional maupun internasional dengan mengedepankan Akhlak atau perilaku atau karakter yang baik dalam berbagai bidang, sehingga menjadi teladan yang baik bagi siapapun yang melihatnya.


2. Persiapkan Generasi Islam untuk Membangun Indonesia

Menjadi hal yang sangat penting bahwa estafet kehidupan manusia yang ber-Akhlakul Karimah ini perlu diteruskan untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan bangsa Indonesia dimasa depan dalam kepemimpinan para penerus-penerus Islam yang berwawasan luas, sehat jasmani dan rohani, serta senantiasa mengedepankan toleransi dan perdamaian terhadap sesama makhluk Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nissa' (4) ayat 9 yang artinya:
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Allah swt telah mengingatkan kita sebagai makhluk yang telah diberikan kesempurnaan dalam mengelola kehidupan ini, bahwa kita hendaknya khawatir jika di masa depan generasi Islam tidak mampu tampil sebagai penerus bangsa Indonesia ini. Oleh sebab itu, kita hendaknya peduli dan benar-benar mempersiapkan bagaimana generasi masa depan Islam di Indonesia menjadi generasi yang unggul; dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi diberbagai bidang, dengan mengedepankan Akhlak yang mulia dan toleransi terhadap sesama dapat memajukan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang menjadi contoh yang baik bagi bangsa-bangsa lain di bumi ini melalui inovasi-inovasi di berbagai bidang sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang banyak untuk kesejahteraan di dalam kehidupan ini.

Ini bukanlah tugas yang mudah dan butuh waktu sebentar dengan pengorbanan yang sedikit. Tentunya hal ini menjadi tugas yang berat dan waktu yang panjang untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat dan sejahtera dengan pengorbanan yang sungguh-sungguh dari kita semua dalam mempersiapkan generasi Islam masa depan yang mampu menjadikan bumi Indonesia dalam kondisi aman dan sejahtera dalam mewujudkan keadilan terhadap sesama,tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras.



Salam...


Jakarta, 15 Desember 2012


*tugas mandiri pada mata kuliah pendidikan agama Islam*

Tuesday, December 11, 2012

Program Kehidupan


Salam....




1. Pendidikan

Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi diri penulis. Dengan pendidikan yang baik, penulis berharap dapat menggunakan ilmu yang telah di dapatkan dalam proses pendidikan menjadi bekal untuk menjalankan kehidupan ini. Penulis bermimpi ingin berkonsentrasi dalam bidang pendidikan; baik formal maupun nonformal. Oleh karena itu, mimpi tersebut harus direalisasikan. Paling tidak penulis bisa menyelesaikan jenjang pendidikan hingga Strata 2 atau Magister, Alhamdulillah jika bisa melanjutkan studi hingga Strata 3 atau Doktoral. Ini semua penulis jadikan mimpi dalam rangka memajukan kehidupan bangsa Indonesia. Walapun demikian, meskipun saat ini masih dalam proses belajar di bangku perkuliahan, penulis selalu belajar menjadi pendidik dengan melatih diri menjadi pendidik yang mampu menempatkan tugasnya selaku pendidik, bagaimana mempersiapkan para generasi penerus bangsa ini menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dalam berbagai bidang. Hal ini bukanlah perkara yang mudah untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, penulis selalu berusaha merealisasikan apa yang telah di dapat di bangku perkuliahan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam proses mendidik di lingkungan dan kepada diri sendiri khususnya.


2. Pekerjaan

Penulis bercita-cita menjadi pendidik bagi generasi penerus bangsa ini, agar di masa medatang bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki generasi masa depan yang berpengetahuan yang luas dan berakhlak yang baik; sehingga antara wawasan keilmuan dan perilaku saling mendukung dalam memajukan bangsa ini. Penulis berharap, proses ini dapat berjalan dengan lancar, meskipun penuh dengan tantangan. Namun bukan berarti pekerjaan selaku pendidik ini hanya sebatas menghasilkan para generasi masa depan yang baik, namun bagaimana melanjutkan estafet pendidikan ini agar nantinya mereka juga siap menjadi tenaga pendidik yang profesional dan berkualitas. Penulis melihat dan menilai pekerjaan selaku tenaga pendidik ini sebagai pekerjaan yang mulia, bagaimana kita siap mengemban amanah yang mulia dari Tuhan, untuk mempersiapkan generasi masa depan yang kuat, bukan generasi yang lemah yang kita lihat seperti saat sekarang ini. Inilah tantangan pekerjaan selaku pendidik, dimana pengaruh budaya luar dan lingkungan yang tidak sehat saling mempengaruhi kehidupan para anak-anak generasi penerus bangsa.


3. Harta

Bagi penulis, yang terpenting adalah bagaimana memenuhi tugas yang telah diamanahkan selaku pendidik untuk mempersiapkan diri menghantarkan anak-anak generasi penerus bangsa menjadi generasi yang cerdas, berperilaku baik, dan dapat bersaing di dunia internasional. Bukan berarrti materi menjadi tidak penting, namun penulis yakin dan percaya Allah selaku Rabb yang Ahad sangat 'Adil kepada hamba-hamba-Nya yang memenuhi seruan-Nya. Harapan dan impian untuk memiliki sesuatu dalam kehidupan ini tentunya memang ada. Namun penulis tidak ingin apa yang telah penulis niatkan mejadi samar ketika materi mejadi prioritas dalam pengabdian ini. InsyaAllah, dengan berusaha menyelesaikan proses pendidikan di bangku perkuliahan dan menggunakan ilmu yang telah didapatkan dalam tugas selaku pendidik nantinya setelah wisuda, penulis yakin Tuhan akan memberikan nikmat dan rezekinya kepada penulis; lebih atau kurang tetap di syukuri, karena lebih dan kurang itu hanyalah perhitungan secara materi dari setiap rezeki yang kita terima dari Tuhan. Demikianlah penulis melihatnya.


4. Distribusi

InsyaAllah, apa yang telah penulis dapat dalam proses perkuliahan hingga saat ini, penulis selalu mendistribusikan pengetahuan yang telah di dapat dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari; baik di rumah, di lingkungan masyarakat, dan di tempat dimana penulis mengabdikan diri sebagai seorang pendidik. Ilmu itu Amanah yang tak ternilai, tentunya ini menjadi penting untuk disampaikan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa mendistribusikan ilmu, tentunya kehidupan ini mejadi tidak sehat, karena ini adalah perintah Tuhan kepada manusia untuk menyampaikan setiap ilmu yang baik yang telah kita terima untuk kehidupan ini.


5. Keluarga

Penulis berharap, dengan proses pendidikan yang insyaAllah nanti dapat penulis selesaikan, mudah-mudahan jika ada kesempatan bisa terus ke jenjang selanjutnya, keluarga tentunya menjadi penentu proses pendidikan penulis. Besar harapan, atas dukungan istri penulis, semoga proses pendidikan ini mampu menciptakan kondisi kehidupan rumah tangga lahir dan bathin dalam keadaan sehat, aman, dan sejahtera selalu dalam lindungan-Nya. Karena apa yang telah kita perjuangkan dan kita upayakan semuanya karena izin Allah.


Salam...

Jakarta, 11 Desember 2012



*tugas mandiri pada Mata Kuliah SPJD PGRI*