Temuilah
kaum Dhu'afa,
disana ada berkah dari Allah Swt kepada diri setiap hamba yang
mencintai saudaranya. Kaum Dhu'afa
itu
seperti butiran-butiran emas yang di selimuti cadas keras jauh di
dalam perut bumi. Jangan lupakan mereka, karena dari sanalah manusia
belajar memaknai kehidupan yang sesungguhnya. Jika kaum Dhu'afa
saja
punya hati yang bersih dan perilaku yang terpuji, mengapa kita angkuh
dan sombong untuk mencontohnya.
Di
mata Tuhan, manusia diberikan kesempatan untuk memenuhi hajatnya.
Tiada perbedaan di antara kaum Dhu'afa
dan
kaum lainnya. Dengan segala keterbatasannya, sungguh banyak kaum
Dhu'afa
yang
sanggup melalui kehidupannya dengan cara yang mulia dibandingkan kaum
yang lain. Demikianlah mengapa Allah memuliakan kaum Dhu'afa;
bukan karena kepemilikan materinya, melainkan karena kedermawanannya
untuk selalu bersikap arif dan bijaksana. Mereka belajar dari
kepahitan hidup, namun tidak terperngaruh oleh gemerlapnya kehidupan
kaum materialis.
Kaum
Dhu'afa
tiada
pernah membuat sekat yang membatasi diri mereka dengan kaum yang
lain, dan tidak pula berupaya menebar kesenjangan. Betapa mulianya
kaum Dhu'afa
yang
mau merajut keakraban sebagai sesama makhluk Tuhan. Di balik selimut
kehidupan dunia yang serba terbatas, kaum Dhu'afa
tetap
setia menghampiri
Tuhan-nya
pada waktu-waktu tertentu.
Hadapilah
kaum Dhu'afa
sebagai
kaum yang memiliki nuur
bagi
kaum yang masih diselimuti kegelapan duniawi. Jadikan mereka sebagai
pembuka pintu taubat kembali ke Jalan Ilahi.
Bangunlah, dan berdirilah bersama-sama kaum Dhu'afa
memenuhi
seruan-Nya. Tuhan tiada menunjuk seorang manusia menjadi beriman,
melainkan karena ia mau patuh kepada Tuhan atas dasar keyakinan yang
ia jalani di dalam kehidupannya. Kaum Dhu'afa
dapat
hidup dengan baik karena mereka percaya akan hari akhir yang telah di
janjikan Rabb-nya.
Hendaknya kaum materialis belajar dari Kaum Dhu'afa
yang
telah menjembatani mereka dengan Tuhan-nya, berbuat kebajikan hingga
akhir hayatnya.
Kaum
Dhu'afa
tiada
akan pernah memadamkan cahaya Ilahi,
karena mereka mempunyai perjanjian yang nyata dalam jiwa dan raga
memenuhi seruan-Nya.