Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim

Sunday, March 24, 2013

Manusia menjadi Mulia karena Kebaikannya



Salam...



Manusia dianugerahi Allah, Rabb Yang Maha Adil berupa pendengaran, penglihatan, dan hati untuk membantu akal memberikan perintah kepada organ tubuh yang lain untuk merespon setiap hal yang dialami manusia. Demikian cintanya Allah kepada manusia, dengan perhatian-Nya yang luar biasa kepada makhluk-Nya yang menjadi wakil-Nya di muka bumi untuk bertanggung jawab penuh terhadap kehidupan semua makhluk dan ciptaan Tuhan lainnya.


Tidak bisa kita pungkiri bahwa dibalik kelebihan yang diberikan Tuhan kepada manusia, begitu banyak bukti tidak bersyukurnya manusia atas pemberian Tuhan. Begitu banyak kelebihan yang dimiliki manusia, bukan menjadikan manusia menjadi sosok penolong di muka bumi ini, melain menjadi perusak, penghancur, dan bahkan lebih buruk dari itu. Hal ini terjadi karena manusia tidak dekat dengan Tuhan; melupakan nikmat yang diberikan Tuhan dan melupakan aturan Tuhan berupa perintah dan larangan.


Manusia menjadi lupa dengan Tuhan karena manusia merasa dirinya bisa hidup tanpa bantuan orang lain atas ilmu pengetahuan yang ia dapatkan; manusia menjadi berguna, terkenal, memiliki materi, dan lain sebagainya yang ia rasakan sebagai prestasi atas kerja keras dirinya. Hingga pada akhirnya ia lupa akan pertolongan Tuhan atas hal-hal tesebut.


Akibat dari kesombongan itulah manusia menjauh dari rasa bersyukur kepada Tuhan. Ia menganggap Tuhan hanya bagian dari penciptaan manusia dan memfasilitasi kehidupan manusia, tapi tidak untuk keberhasilan dan usaha nyatanya ketika hidup di dunia. Maka muncul sikap acuh tak acuh kepada Tuhan, meremehkan segala perintah Tuhan, hingga melanggar setiap garis yang telah ditetapkan Tuhan.


Begitu mudahnya manusia menyombongkan dirinya dihadapan Tuhan, hingga meninggalkan baktinya kepada Tuhan yang telah menciptakannya dan memfasilitasi kehidupannya di dunia ini dengan sempurna. Maka, label kufur nikmat akan disandang oleh manusia yang tidak mensyukuri nikmat Rabb-nya.


Belajar dari hal tersebut, maka jangan pernah kita melupakan Tuhan. Dekat kepada Tuhan tidak menjadikan manusia rugi akan kelebihannya. Dekat dengan Tuhan tidak akan membuat manusia miskin wibawa, miskin harga diri, miskin materi, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah atas nikmat Tuhan karena kita masih diberikan kesihatan dalam beraktivitas. Bersyukurlah atas nikmat Tuhan karena kita masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik.

Dekat dengan Tuhan menjadikan manusia mau berbagi kepada yang berkekurangan dan mau memperbaiki kehidupan alam ini agar tetap seimbang. Karena Tuhan menilai manusia atas tingkah laku yang telah ia niatkan, bukan sesuatu yang lain.



Salam...


Jakarta, 24 Maret 2013

No comments:

Post a Comment