Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim

Sunday, October 7, 2012

Menyikapi Perilaku Peserta Didik dalam Proses Belajar




Salam....




Penulis mencoba berbagi sedikit pengalaman selama mendidik, meskipun masih banyak kekurangan dalam prakteknya, namun penulis berupaya menyampaikannya sebagai bahan perbandingan saja, barangkali ada diantara pembaca yang juga berprofesi dan punya pengalaman sebagai tenaga pendidik.


Sekian waktu sudah menjadi pendidik, ada beberapa pengalaman yang penulis coba sampaikan dalam proses belajar bersama para peserta didik yang kebanyakan siswa SD dan SMP


1.  Tipe siswa/i yang sering berbicara (membicarakan hal-hal di luar materi pelajaran)
Siswa/i seperti ini biasanya lebih tertarik untuk mengutarakan atau membicarakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan materi yang disampaikan. Dia lebih senang menyampaikan hal-hal yang dia lihat dan dia alami, sementara apa yang dia sampaikan tidaklah penting dan tidak ada hubungannya dengan pelajaran yang sedang ia jalani. Hal ini biasanya penulis temukan tidak sekali atau dua kali, tapi cukup sering. Terkadang temannya yang sedang sibuk belajar-pun ia ajak bicara.


2. Tipe siswa/i yang senang mencontek
Tipe siswa/i seperti ini sangat berbahaya, karena mereka punya kebiasaan yang penulis simpulkan sudah sangat sulit diperbaiki. Orientasi mereka nilai belajar harus baik, tapi mereka malas belajar dan memilih mencontek dalam ujian sebagai solusi mendapatkan nilai pelajaran yang bagus. Meskipun sudah dilarang berkali-kali untuk tidak mencontek saat belajar, tapi peringatan tersebut sudah tidak berarti lagi bagi mereka.


3. Tipe siswa/i yang banyak diam
Tipe seperti ini hanya akan menyimpulkan kepada 2 hal; anak tersebut punya daya tangkap yang baik,  atau belum baik. Hal ini justru membuat guru harus ekstra dalam mendidik, menanyakan secara seksama akan kemampuan siswa/i tersebut, agar para pendidik tahu sampai dimana kemampuan mereka. Tanpa mereka berbicara dan mau belajar dengan baik, maka apa-apa saja pelajaran yang telas disampaikan tidak dapat diterima dengan maksimal



Dari 3 hal diatas, penulis  berharap para siswa dapat menggunakan kesempatan proses belajar ini dengan baik agar mampu menyerap ilmu yang disampaikan, sehingga tidak ada lagi waktu terbuang secara cuma-cuma dalam proses pendidikan itu sendiri. Tugas guru yang utama adalah melakukan pendekatan kepada para siswa agar siswa aktif di sekolah (dalam makna positif) sehingga mereka mampu mengapresiasikan setiap bidang ilmu yang mereka ikuti dan mendapatkan pemahaman positif dari apa yang telah mereka perjuangkan. 


`Ilmu tidak akan pernah hilang dan habis jika tetap di wariskan, hal ini harus terus diperjuangkan hingga akhir zaman`




Salam...


Jakarta, 07 Oktober 2012















No comments:

Post a Comment