Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim

Saturday, October 6, 2012

Geram Terhadap Pemimpin & Wakil Rakyat di Negeri ini, Teruslah Mendidik!



Salam....



Kalau di bilang benci terhadap perilaku para pemimpin dan wakil rakyat di negeri ini, "benci banget deh pokoknya". Tapi apa iya, kebencian itu membuat kita tidak optimis akan masa depan negeri ini menjadi lebih baik nantinya. 

Mau apa aja di negeri ini, yang isinya "orang-orang pintar" yang sekolahnya sudah tinggi; ada yang lulusan PT dalam negeri, dan tidak sedikit yang dari luar negeri. Mereka pintar? Ya, mereka pintar pastinya. Kalau tidak pintar tentunya tidak selesai deh sekolah mereka. Tapi yang tidak masuk akal itu, pintarnya mereka tidak membuat perilaku mereka juga ikut menjadi pintar. Salahnya dimana ya? Penulis juga tidak tahu, karena penulis belum pernah bertanya kepada mereka yang pintar-pintar itu. Tapi kalau penulis boleh memberi pendapat, mereka tidak menjadikan kepintaran mereka untuk membangun negeri ini, tapi menjadikan kepintaran mereka untuk membangun diri mereka sendiri; bagaimana mereka bisa memperkaya diri mereka dengan kepintaran mereka dengan mengesampingkan orang-orang yang ada di sekitar mereka. Inilah yang menyebabkan negeri ini rusak, kropos,  dan mendekati kehancuran. Karena para pemimpin negeri ini dari tingkatan presiden hingga RT di lingkungan setingkat diatas keluarga sangat banyak oknumnya yang sudah tidak lagi hanif (lurus) dalam berbuat; seharusnya mereka membangun bangsa ini agar di masa hadapan menjadi lebih baik, tapi mereka malah sibuk dengan kepentingan mereka sendiri atau kepentingan kelompok mereka, bukan kepentingan bangsa yang sudah di ambang kehancuran seperti hari ini.


Penulis hanya bisa berdo'a, dengan terus mendidik generasi yang hari ini ada tanpa menghiraukan besarnya jasa mengajar yang penulis dapatkan (banyak uang banyak pengeluaran). Karena bagi penulis, mendidik itu ibadah, bukan pekerjaan. Karena penulis yakin, Rabb Yang Maha Adil itu Maha Mengetahui do'a hamba-hamba-Nya.



kalau di hitung secara matematis: 

kesenangan dunia -->   terbatas = bilangan (angka)

kesenangan akhirat --> tak terbatas = tak terhingga (~)

secara rumusan: 

bila kita mengejar kehidupan dunia --> bilangan  = 0
                                                                    ~

tapi bila kita mengejar kehidupan akhirat --> ___~__  = ~
                                                                       bilangan


jadi kesimpulannya --> kesenangan dunia   =  bilangan =
                                     kesenangan akhirat           ~

                         kesenangan akhirat =    ~       = ~
                         kesenangan dunia      bilangan


Ini hanya sekedar sharing saja, semoga ada manfa'atnya

terima kasih



Salam...



Jakarta, 06 Oktober 2012 









No comments:

Post a Comment