Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim

Tuesday, December 6, 2011

Proses Pendidikan Yang Belum Berjalan Sehat & Bermanfa'at

Salam....

Beberapa hari yang lalu salah seorang murid les saya mengungkapkan kekesalannya terhadap guru kelas disekolahnya yang suka melakukan tindakan fisik. Sampai-sampai dia berkata: "Om, boleh kaga kalau gurunya saya laporkan ke polisi? Habis kesal sih, gurunya galak begitu." Demikianlah yang diceritakan murid saya bernama Yusuf dengan di dukung oleh kesaksian dari 3 murid les yang lain.


Entah apa yang terjadi pada proses pendidikan kita hari ini, ketika banyak para pendidik tidak lagi memperhatikan kaidah-kaidah yang sesuai dengan aturan bagaimana proses mendidik itu sendiri. Tidak sedikit tindakan fisik seperti penghapus yang di lepar kepada murid, kepala murid yang di dorong oleh guru karena kesal dan melampiaskan kekesalannya, hingga kata-kata kasar seperti goblok dan setan pun keluar dari mulut pendidik kepada muridnya hanya karena masalah yang sederhana. Belum lagi mistar kayu (penggaris) yang diayunkan kepada murid.

Para pendidik sudah mendapatkan penataran sebagai bentuk persiapan para pendidik untuk memberikan pendidikan kepada generasi penerus bangsa, hanya saja sangat disayangkan ketika penataran itu hanya sebagai pemenuhan syarat untuk menjadi seorang pendidik. Sangat disayangkan sekali jika pemerintah telah memberikan fasilitas kepada para pendidik, namun fasilitas itu hanya dimanfa'atkan sebagai alat untuk mendapatkan legalitas sebagai seorang yang berlabel "guru". Dulu, memang penulis sendiri pernah mengalami proses pendidikan dasar dimana para pendidik juga melakukan tindakan fisik kepada para murid. Namun saat ini, apa iya hal tersebut terus kita wariskan kepada generasi penerus bangsa ini. Apa sudah tidak ada cara yang lebih manusiawi dan mendidik untuk memberikan pelajaran kepada peserta didik yang melanggar aturan-aturan dalam proses belajar mengajar? Saya yakin, masih ada para pendidik yang punya hati nurani untuk mempertahankan cara mengajarnya untuk tidak melakukan tindakan  yang tidak manusiawi seperti tindakan fisik kepada para murid dan mengucapkan kata-kata kasar dan kotor kepada peserta didik. Karena apapun yang dilakukan oleh para pendidik, itu merupakan contoh langsung yang diterima oleh peserta didik. Maka wajar jika hari ini banyak kita temukan para peserta didik yang berlaku tidak baik dilingkungannya; mulai dari berbohong, berkata yang kasar atau kotor, merokok, hingga tawuran antar sesama teman sebaya. 

Ini merupakan bukti dari belum berjalannya proses pendidikan mental dan spiritual dari pendidik kepada para peserta didik, begitu banyaknya para peserta didik yang sedang menempuh pendidikan melakukan tindakan-tindakan yang tidak jujur dan melanggar aturan dilingkungan mereka adalah bukti nyata kepada bangsa ini bahwa proses pendidikan kita masih jauh dari proses untuk mendidik anak bangsa secara utuh; baik mental, spiritual, dan iptek-nya. Seharusnya sebagai pendidik itu punya rasa malu dan  rasa tanggung jawab atas proses pendidikan yang berjalan dilingkungan sekolahnya. Mengapa para siswa banyak yang mencontek saat ujian, banyak para siswa yang berusaha untuk membuat contekan sebelum ujian, banyak para siswa yang berangkat ke sekolah hanya sekedar pergi sekolah, tapi lebih senang bermain dan melakukan hal-hal yang tidak baik, banyak para siswa yang melakukan perbuatan yang tidak pantas dan berbahaya, banyak para siswa yang suka berkata kotor, dsb. Seharusnya hal-hal seperti ini menjadi pembahasan penting bagi para pendidik disetiap sekolah. Maka perlu adanya evaluasi dari pendidik, mengapa para peserta didik sampai berbuat hal demikian.


Hendaknya ini menjadi pelajaran untuk kita semua selaku pendidik dalam menunaikan amanah yang telah ditugaskan kepada kita dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa.


Jakarta, 06 Desember 2011



No comments:

Post a Comment