Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim

Monday, November 21, 2011

Guru Sebagai Pendidik Menurut Pengalaman dan Pandangan Saya (II)

Sosok guru sebagai panutan para siswa hendaknya memberikan pendidikan yang positif; baik saat mendidik maupun saat tidak mendidik. Hal ini menurut saya menjadi sangat penting, karena contoh yang baik akan membentuk karakter dan perilaku siswa yang baik pula. Jika di sekolah guru tidak memberikan pengajaran yang baik, maka para siswa akan mencari panutan yang menurut mereka layak untuk mereka ikuti.

Kita bisa melihat kondisi hari ini, para siswa lebih mengidolakan sosok orang-orang yang sudah terkenal dari kalangan dunia hiburan. Lalu, apa dampaknya bagi para siswa yang mengidolakan para "selebritis" dunia hiburan tersebut? Yang pasti, mereka akan mencari tahu segala sesuatu yang ada pada diri "selebritis" yang mereka idolakan; apakah itu riwayat hidup semasa kecil, kebiasaan mereka, cara berpakaian, makanan kesukaan, dan hal-hal lain seperti, mengumpulkan poster sang idola, meniru penampilan mereka (baju, celana/rok, rambut, cara bicara, make-up, dll), hingga berupaya ingin bertemu dan memberikan kado kepada idola mereka. Kita bisa melihat, ketika para "selebritis" idola mereka muncul di tv dan atau di panggung, mereka begitu "histeris" seperti orang yang "ter-hipnotis" oleh idola mereka.

Kebiasaan anak usia Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) misalnya, hingga mampu menghafal dengan menyanyikan lagu orang dewasa yang sering mereka dengar sehari-hari dari media audio dan visual. Begitu antusiasnya mereka di didik dengan sesuatu yang sebenarnya tidak layak untuk mereka dapatkan dan mereka tiru. Juga peniruan kata-kata yang tidak layak mereka ucapkan dari sosok pemeran film atau sinema elektronik yang mereka saksikan di media televisi, semua terjadi akibat pendidikan di sekolah dan di lingkungan yang tidak mampu menjaga mereka dari kebiasaan yang tidak baik.

Besar Harapan kita semua, sosok Guru yang memberikan contoh dan teladan serta pengajaran yang baik terus meningkat, dalam rangka memberikan kaderisasi bagi para penerus bangsa dalam bentuk pendidikan sehat dan tertata sesuai kebutuhan mereka sejak usia dini hingga mereka mampu mandiri untuk tampil di lingkungan sebagai sosok Guru yang menjadi idola bagi masyarakat.


Dengan demikian, kita tidak terlalu khawatir akan pembentukan karakteristik para peserta didik terhadap pengaruh kehidupan sosial dan budaya tidak baik yang mampu mengalihkan perhatian mereka dalam proses mencari siapa yang layak mereka jadikan panutan dan siapa yang semestinya mereka idolakan selama sosok Guru mampu memberikan teladan yang baik, pendidikan yang baik, serta pengalaman yang positif kepada para siswa hingga mereka tidak berpaling kepada sosok idola yang dapat berdampak tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan karakteristik serta perilaku mereka di masa depan.


Jakarta, 21 November 2011





No comments:

Post a Comment