Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim

Wednesday, July 3, 2013

HP, Benda yang Membuat para Pelajar "Galau" dan Lupa akan Kewajiban



Salam...


Entah apa sebenarnya yang terjadi, anak-anak usia sekolah yang hidup di zaman sekarang. Ketika teknologi komunikasi dan gaya hidup yang tidak sehat begitu penting bagi diri mereka, hingga mereka lupa akan kewajiban mereka sebagai seorang pelajar.

Saya mencoba melihat dari kenyataan yang ada di lingkungan. Setiap bertemu dengan anak-anak usia sekolah (SD, SMP, dan SMA), yang ada di genggaman mereka itu hanya telepon genggam/hp. Seolah-olah hp menjadi pegangan hidup mereka setiap waktu. Padahal dulu, zaman telepon masih dalam bentuk telepon rumah yg berukuran besar dengan gagang telepon serta kabelnya yang melingkar-lingkar, tidak ada tuh yang saban hari menunggu telepon dari seseorang/ orang lain (dulu belum ada yang namanya sms). Kalau sekarang, tidak ada bunyi sms atau nada telepon masuk saja hp tetap di pegang dan di lihat-lihat. Itulah mengapa saya katakan hp sudah menjadi pegangan hidup anak-anak remaja usia sekolah saat ini. Sepertinya jauh dari hp sesuatu yang tidak nyaman bagi diri mereka.


Komunikasi itu penting, namun bukan menjadikan hp sebagai alat komunikasi merusak hari-hari para pelajar yang semestinya begitu banyak waktu yang dapat mereka gunakan untuk kegiatan-kegiatan bermanfa'at. Yang namanya alat itu sebagai penghubung atau cara yang tadinya tidak ada menjadi ada, yang tadinya tidak bisa menjadi bisa.


Kalau sekarang malah sebaliknya, hp yang tadinya hanya sebatas alat komunikasi dijadikan sumber kehidupan para pelajar; bisa berbicara/ber-sms ria dengan pacarnya (pacar itu apa ya?), berbagi foto, dan hal lain yang banyak tidak baiknya. Sehingga menjadi suatu kenyataan ketika pulsa hp sedang tidak ada,  atau hp sedang lowbat (baterai hp sekarat), diri mereka juga ikut-ikutan sekarat. Rasanya hidup menjadi tidak menentu, hidup seperti orang sekarat, kalau kata orang Minang bagalau, yang sekarang kita kenal dengan istilah galau. Sampai-sampai, para pelajar lupa akan tugasnya untuk istirahat tidur siang sepulang sekolah, lupa makan yang teratur tepat waktu. Termasuk juga lupa mengejarkan tugas dari sekolah/pr dan mengulang pelajaran dan mempersiapkan pelajaran hari esok.


Jika pulsa hp habis, maka uang menjadi prioritas untuk menyambung hidup yang sedang tidak hidup. Ini sungguh berbahaya jika di biasakan, makanya sebelum menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan karena sudah mendarah daging, orang tua wajib tegas kepada anak-anak mereka. Berikan pendidikan mengenai batasan-batasan berkomunikasi dan waktu berkomunikasi kepada anak-anak mereka yang masih bersekolah. Jangan biarkan mereka terlibat jauh dengan yang namanya hp. Karena hp juga bisa mendekatkan diri mereka kepada penyakit males & lupa. Malas untuk berolah raga dan lupa untuk melakukan kewajibannya sebagai pelajar. Mereka lebih senang nongkrong dipinggir jalan atau di gang dekat rumah mereka sambil bermain dengan hp kesayangan mereka. 


Namun sebelumnya, sebagai orang tua perlu melihat dirinya terlebih dahulu apakah mereka termasuk bagian dari orang-orang yang seperti kenyataan di atas, atau tidak. Orang tua lebih dahulu mengintrospeksi diri sebelum mengajarkan yang baik kepada anak-anak mereka apa itu hp; baik fungsi dan manfa'atnya untuk kehidupan kita.


Ingatlah! Hp itu memang canggih. Namun di balik kecanggihannya bisa membuat hidup kita dan generasi kita lepas dari ikatan etika dan moral yang sehat sebagai manusia Ciptaan Tuhan.



Salam


Jakarta, 03 Juli 2013



No comments:

Post a Comment